Dia juga menyatakan bahwa penempatan nama Jokowi dalam nominasi tersebut bisa menjadi alat politik bagi mereka yang tidak puas dengan kepemimpinannya.
"Pencantuman nama Jokowi sebagai salah satu kandidat Presiden terkorup sangat mungkin merupakan bagian dari strategi pihak-pihak yang tidak mendukung kepemimpinan beliau," lanjut Fernando.
Fernando mengingatkan bahwa mencantumkan nama Jokowi dalam daftar tersebut dapat merusak citra Indonesia di mata dunia.
"Penilaian ini tidak hanya merugikan Presiden Jokowi, tetapi juga mencoreng nama Indonesia di kancah internasional," ujar Fernando.
Ia menekankan bahwa penilaian terhadap seorang pemimpin negara harus didasarkan pada data dan fakta yang jelas, serta dilakukan oleh lembaga yang kredibel dan terjamin akuntabilitasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa penyebaran informasi yang tidak berbasis fakta solid akan mengancam reputasi lembaga yang bersangkutan di mata publik.
Fernando menyarankan agar Presiden RI ke-7 tersebut meminta penjelasan resmi dari OCCRP terkait penempatan namanya dalam nominasi tersebut.