Alih-alih memberikan solusi konkret akan persoalan yang dibahas, orang nomor satu RI itu justru menyinggung kedudukan posisi wakil rakyat.
“Come on, Anda kan punya wakil rakyat, kan ada sekian ratus wakil rakyat, tidak semua di pemerintahan, benar nggak?” ucap Presiden Prabowo.
“80% koalisi Bapak,” ucap Najwa Shihab menanggapi.
Presiden menyinggung bahwa meski 80% kursi DPR dikuasai koalisi pemerintah, mekanisme koreksi tetap bisa dilakukan apabila terdapat ketidaksesuaian substansi.
“Iya, 80% koalisi oke. Tapi kalau mereka tidak setuju bagaimana? Mari kita koreksi itu,” katanya.
"Kalau tidak puas dengan transparansi, kita bikin transparan, tapi jangan ngarang," tegasnya, menanggapi beredarnya draf-draf yang disebut tidak resmi karena tidak dirilis oleh lembaga berwenang.
"Ngaku bahwa ini draf, iya kan. Saya sendiri sebagai Presiden belum bikin surat ke DPR,” sambungnya.
Presiden Prabowo merespons dengan menekankan bahwa jika ada yang tidak setuju, maka proses legislasi tetap dapat dikoreksi bersama.
Meski belum menyampaikan langkah konkret soal keterbukaan legislasi, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen untuk meninjau ulang dan memperbaiki sistem agar proses perumusan kebijakan dapat lebih inklusif dan transparan. (shi)