MEGAKALTIM.COM – Presiden Prabowo Subianto merespons pertanyaan yang disampaikan oleh kalangan jurnalis terkait proses legislasi yang dianggap tidak transparan dan minim partisipasi publik.
Dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media nasional, Presiden Prabowo menyatakan akan memberi perhatian khusus terhadap isu-isu legislasi, termasuk draf RUU yang kontroversial, seperti RUU Polri, RUU kejaksaan, hingga RUU Penyiaran.
Forum ini dimoderatori oleh Valerina Daniel (TVRI) dan dihadiri oleh Najwa Shihab (Narasi), Sutta Dharmasaputra (Kompas), Alfito Deannova (Detikcom), Retno Pinasti (SCTV-Indosiar), Lalu Mara Satriawangsa (TV One), dan Uni Lubis (IDN Times).
Tayangan wawancara Presiden Prabowo Subianto bersama enam jurnalis ini dapat disaksikan melalui Youtube Najwa Shihab, yang diunggah dengan judul "Presiden Prabowo Menjawab".
Saat ditanya soal perluasan kewenangan polisi dalam RUU Polri di tengah banyaknya kasus penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat, Presiden Prabowo menyatakan bahwa dirinya percaya pada sistem politik dan mekanisme yang berlaku di DPR.
“Saya percaya dengan sistem. Kita punya Kompolnas, ada DPR yang membahas semua Undang-Undang bersama partai-partai politik yang dipilih rakyat. Tapi terima kasih masukannya, saya akan kasih perhatian khusus, mungkin tiap alinea akan saya pelajari,” ujar Prabowo.
"Sebetulnya, tadinya saya anggap Undang-Undang TNI itu masalah yang krusial hanya masalah penundaan atau penambahan usia pensiun,” lanjutnya.
“Intinya kan itu yang ada perubahan, yang lain kan tidak ada,” ucap Presiden Prabowo lagi.
“Tapi kan kita nggak tahu ada apa nggak, Pak, soalnya nggak pernah dibuka,” ucap para jurnalis menanggapi.