"Saya ingat kata-kata ayah saya, 'Pendidikan itu utama, kalau niatan bekerja jangan sekolah. Sekolah itu untuk menimba ilmu bukan tempat mencari pekerjaan', seriuslah nak, kelak ilmulah yang akan menuntunmu pada pekerjaan yang baik" ujar Daniel dikutip dari Kaltimpost.
Daniel menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Jateng.
Setelah lulus SMA pada tahun 2000, ia memutuskan untuk merantau ke tanah kelahirannya, Kaltim. Ia ingin melanjutkan kuliah di sana, meski dengan segala keterbatasan.
Nasib kemudian membawanya berkuliah di Universitas Mulawarman Samarinda, pada Fakultas Perikanan.
Saat menjalani proses perkuliahan itu, Daniel sempat harus turun gunung bekerja sana-sini untuk bisa membayar biaya perkuliahan, termasuk pula untuk biaya hidupnya.
Termasuk untuk bekerja sebagai kuli angkut, hingga sebagai wakar di salah satu hotel di Samarinda.
Pada akhirnya, Daniel Mahendra akhirnya berhasil lulus kuliah pada 2004 lalu.
Lulus, ia kemudian mencoba berusaha dengan berjualan sayur jenis sawi, hingga akhirnya terus melebarkan sayap hingga ke beberapa jenis usaha.
Kini, ia merupakan pimpinan PT Cahaya Fajar Kaltim, Indonesia Energi Dinamika dan Kaltim Elektrik Power. (pra)