"Seharusnya pemda bisa memberikan kredit usaha kepada calon pengusaha lokal dengan bunga dibawah 5%, atau di bawah program KUR nasional yang bunganya 6%," katanya.
Namun untuk menghindari terjadinya kredit macet, menurutnya, diperlukan persyaratan tertentu serta pembinaan kepada para calon kreditur.
"Di sinilah diperlukan peran anggota HIPMI hadir untuk membina para pengusaha ini, agar sukses membangun usahanya serta mampu mengembalikan modal kepada pemerintah," katanya.
Dilihat pada postingan Instagram miliknya @buya_mahyudin, ia juga memberikan video saat dirinya hadir dalam kesempatan acara HIPMI Kutim itu.
Mahyudin menekankan pada political will dari pemerintah.
"Pemikiran saya tentang optimalisasi potensi dari pengusaha muda di Kalimantan Timur. Tidak ada yang tidak mungkin, semuanya tergantung political will dari pemimpin yang diberikan amanat," tulisnya. (tam)