Rabu, 30 April 2025

Fakta-fakta KPK Geledah Ruangan di Setjen DPR RI, Siapa Tersangkanya? 

Rabu, 1 Mei 2024 - 14:32

MEGAKALTIM.COM - Penggeledahan terbaru dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka pengumpulan barang bukti.

Penggeledahan dilakukan di salah satu ruangan pada gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.

Kabar penggeledahan ruangan di gedung Setjen DPR RI ini, dibenarkan oleh Juru Bicara KPK, Ali Fikri, saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (30/4/2024).

Dia sebut, penggeledahan itu dalam tujuan pengumpulan barang bukti.

"Dalam rangka pengumpulan bukti," ucap Ali Fikti.

Berikut tim redaksi himpun beberapa informasi terkait dengan penggeledahan KPK di ruangan gedung Setjen DPR RI itu.

Dalam penggeledahan itu, salah satu ruang yang digeledah KPK merupakan ruang kerja Sekjen DPR RI, Indra Iskandar.

Indra Iskandar menjabat sebagai Sekjen DPR sejak 2018 lalu dan masih menjabat hingga kini.

Indra Iskandar diketahui menjadi tersangka dalam perkara dugaan korupsi pengadaan kelengkapan rumah dinas di DPR RI.

Sebelumnya, KPK telah menyampaikan bahwa dalam perkara dugaan korupsi pengadaan kelengkapan rumah dinas di DPR RI itu, nilai proyeknya mencapai Rp 120 Miliar.

Dugaan korupsi itu berhubungan dengan pengadaan kelengkapan fasilitas ruang tamu hingga ruang makan pada rumah dinas.

"Kurang lebih nilainya (proyek) Ro 120 Miliar," ucap Juru Bicara KPK, Ali FIkri.

Dari nilai proyek itu, diduga ada kerugian negara hingga puluhan miliar yang terjadi.

Dari informasi dihimpun, dalam proyek pengadaan kelengkapan fasilitas rumah dinas di DPR RI itu, KPK telah menetapkan tujuh orang tersangka.

Terinci, yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar, lalu ada Kepala Bagian Pengelolaan Rumjab DPR RI, Hiphi Hidupati, dan Direktur Utama (Dirut) PT Daya Indah Dinamika, Tanti Nugroho.

Berlanjut, ada nama Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada, Juanda Hasurungan Sidabutar, Direktur Operasional PT Avantgarde Production, Kibun Roni, Project Manager PT Integra Indocabinet, Andrias Catur Prasetya.

Satu nama lainnya, merupakan pihak swasta bernama Edwin Budiman. (*)

Populer
recommended