MEGAKALTIM.COM - Cerita pilu datang dari pihak keluarga korban tenggelam di kolam bekas galian C di Kelurahan Tanjung Harapan, Samboja, Kutai Kartanegara.
Diberitakan sebelumnya, remaja 16 tahun bernama Dhiyaur Rahman Rafi ditemukan tewas tenggelam di kolam bekas galian pasir pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
Pihak keluarga pun tak bisa menyembunyikan kesedihan atas musibah yang terjadi itu.
Salah satu pihak keluarga, Kamaruddin Abtami diwawancara tim redaksi pada Selasa (14/5/2024), masih tak percaya musibah ini akan terjadi pada keluarganya.
"Sedih mendalam dan trauma , tak percaya almarhum meninggal dengan tragis di bekas lubang tambang galian C, walaupun menerima Kehendak NYA tapi kesedihan mendalam terutama saat kejadian kedua orang nya lagi di luar kota di Jawa Timur" ucapnya.
"Kami sekeluarga sangat kehilangan anak kami," katanya lagi
Ditanya lagi, atas kejadian ini, Kamaruddin Abtami mengaku heran atas situasi sekitar kolam, dimana korban ditemukan tenggelam.
Hal itu karena tak adanya pengamanan atau papan larangan berenang di sekitar lokasi.
"Belum dipagar atau ada tanda larangan berenang atau tanda daerah berbahaya. Kami khawatir pasca kejadian anak kami akan ada anak-anak lain yang jadi korban," katanya.
Ia pun tak mengetahui apakah kolam bekas galian pasir itu termasuk dalam galian perusahaan berizin ataukah tidak.
Kamaruddin Abtami sampaikan saat ini ia masih berduka atas kejadian ini.
"Kami tidak bisa mengatakan apakah galian C tersebut ilegal atau legal, pemerintah dan penegak hukum yang lebih paham," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari Kalimantan Timur, yang kembali berkaitan dengan industri ekstraktif.
Pada Sabtu (11/5/2024) sore, ditemukan remaja tewas di sebuah kolam bekas galian pasir.
Ditemukannya remaja tenggelam itu terjadi di Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Informasi dihimpun, remaja 16 tahun yang tewas tenggelam di kolam bekas galian pasir itu bernama Dhiyaur Rahman Rafi.
Dari keterangan pihak kepolisian, yakni
Kapolsek Samboja AKP Yusuf melalui Plt Kapolsek Samboja IPTU Sutomo, dijelaskan bahwa sebelum ditemukan tewas tenggelam, remaja itu sedang berenang bersama sang adik, Risky Alief Syafi'i dan sejumlah temannya.
Ketika sedang asyik berenang itulah, korban tiba-tiba tak muncul ke permukaan.
“Korban tiba-tiba berenang ke tengah kolam yang cukup dalam dan tidak muncul ke permukaan. Teman-teman dan adiknya kemudian berusaha mencarinya, namun tidak berhasil," katanya.
Keluarga korban kemudian melaporkan peristiwa itu pada pihak berwajib. Tim SAR gabungan dari Basarnas, PMI, Koramil, Polsek, Damkar, Satpol PP, dan Kontras diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Setelahnya, korban kemudian diketemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Korban diketemukan sekitar pukul 19.30 WITA.
Hingga berita ditulis, kepolisian telah meminta keterangan beberapa saksi atas ditemukannya remaja tenggelam di kolam bekas galian pasir ini. (tam)