Di sisi lain, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, Presiden Guinea Khatulistiwa, menerima penghargaan khusus, yakni ‘Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup’ dari OCCRP.
Obiang dihargai atas gaya kepemimpinannya yang mencakup penindasan, penangkapan ilegal, dan penghilangan paksa terhadap lawan politik.
Selain itu, Obiang dituding menggelapkan sebagian besar kekayaan negara, membuat masyarakat Guinea Khatulistiwa menderita kemiskinan sementara dirinya dan kroninya justru hidup dalam kemewahan.
Anas Aremeyaw Anas, jurnalis investigasi asal Ghana sekaligus juri nominasi, mengungkapkan bahwa Obiang telah menciptakan dinasti otoriter sejak 1979 melalui penindasan dan korupsi.
“Dengan menggunakan teror, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang berhasil membangun sebuah dinasti yang mengendalikan kekayaan besar sekaligus kebal terhadap hukum,” kata Anas.
“Gaya kepemimpinan diktatornya dengan cepat diadopsi oleh para pemimpin di seluruh Afrika, terutama oleh para pemimpin kudeta saat ini yang melihatnya sebagai ayah baptis, dengan ambisi serupa untuk menjadi pelopor dalam korupsi seperti dirinya,” tambah Anas.
OCCRP menilai rezim seperti Assad dan Obiang adalah contoh panjangnya kekuasaan otoriter di mana korupsi menjadi bagian tak terpisahkan dari pemerintahan.
Berikut adalah daftar lengkap pemimpin terkorup 2024 versi OCCRP:
1. Bashar al-Assad (Mantan Presiden Suriah)
2. William Ruto (Presiden Kenya)
3. Joko Widodo (Presiden Indonesia ke-7)
4. Bola Ahmed Tinubu (Presiden Nigeria)
5. Sheikh Hasina (Mantan Perdana Menteri Bangladesh)
6. Gautam Adani (Pengusaha India)
Sejak 2012, OCCRP telah mengadakan penghargaan ini, menilai pemimpin dan organisasi pemerintah di seluruh dunia.
Berikut adalah daftar ‘pemenang’ dari penghargaan ini sejak pertama kali diadakan pada 2012 hingga 2024: