Secara khusus, prosedur pengumpulan data dilakukan dengan secara online.
Kerja sama antara pemerintah desa, masyarakat, dan tim pendamping dari IPB berjalan lancar dalam menjawab 250 pertanyaan yang diajukan.
“Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mendasar semua termasuk sebulan makannya apa, penghasilan berapa, mereka jawab semua dan kami terbantu,” ungkapnya.
“Kami membagi tugas karena ada 6 RT, seperti saya mengumpulkan data perkebunan, melaporkan kondisi jalan, titiknya dimana, kalau sekolah, kepala sekolah siapa, total anak muridnya,” ucapnya.
Sebuah pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2024 di Desa Loa Tepu, sebagai salah satu desa peserta program ini.
Nantinya, data ini dapat digunakan untuk memberikan dukungan yang tepat sasaran ke Kabupaten Kutai Kartanegara, menurut Aswanda, Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Kaltim. (adv)