MEGAKALTIM.CO - Perhelatan Pilgub Jakarta 2024 sempat ramai soal isu ucapan salah satu pasangan calon mengenai janda kaya nikahi pengangguran.
Ucapan janda kaya nikahi pengangguran itu diucapkan Suswono, cawagub (calon wakil gubernur) Jakarta yang berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Ucapan janda kaya nikahi pengangguran itu dinilai beberapa pihak tidak etis disampaikan oleh seorang yang berposisi sebagai cawagub.
Pada akhirnya, Suswono pun melakukan klarifikasi ucapannya itu.
Tim redaksi megakaltim.com, rangkum fakta-fakta soal ucapan Suswono mengenai janda kaya nikahi pengangguran itu.
Ucapan itu disampaikan Suswono saat dirinya hadir pada acara Deklarasi Relawan di Jakarta Selatan pada 26 Oktober 2024 lalu.
Ketika itu, ucapan dari Suswono soal janda kaya itu dimaksudnya untuk berkelakar atau bercanda.
Dimulai dari adanya celutukan yang pernah ia dengar soal kartu janda.
"Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini GR ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak. Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak?" kata Suswono kala itu.
"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," jelasnya dengan nada berkelakar.
"Setuju ya? Coba ingat Khadijah nggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," kata dia lagi.
Usai keluarnya ucapan itu dan beredar di media, beberapa pihak pun memberikan respon atas perkataan Suswono soal janda kaya nikahi pengangguran.
Tak hanya memberikan respon, ada pula yang sampai pelaporan ke polisi.
Salah satu ormas Betawi, melaporkan Suswono ke polisi soal ucapannya itu.
Adalah Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit yang melaporkan Suswono ke Polda Metro Jaya pada Selasa (29/10/2024).
Dinilai, ucapan Suswono soal janda kaya nikahi pengangguran itu merendahkan Nabi Muhammad SAW.
Melalui video yang diupload di akun Instagram miliknya @pak_suswono sudah memberikan klarifikasi.
Ia sebut menyadari bahwa ucapannya soal janda menikahi pemuda pengangguran itu menimbulkan polemik.
Suswono pun meminta maaf.
Berikut pernyataan lengkap Suswono yang disadur dari Instagram miliknya itu.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar dll terkait “janda menikahi pemuda pengangguran” telah menimbulkan masalah. Astaghfirullahal adhiim. Saya sangat mencintai dan ingin terus menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan agung dalam kehidupan dan kepemimpinan, karenanya saya memastikan tidak bermaksud buruk terhadap Manusia Utama panutan Agung kita, Nabi Muhammad SAW. Karena itu saya meminta maaf atas kesalahan saya dengan penyebutan tersebut,"
"Sekalipun “pernyataan” itu saya sampaikan dalam konteks kepedulian terhadap anak yatim dan janda, mencari solusi terhadap permasalahan kemiskinan dan mengatasi pengangguran, serta saya sampaikan dalam nada bercanda, namun, saya akui bahwa hal tersebut tidak tepat dan kurang bijaksana. Oleh karena itu, selain permohonan maaf, saya juga mencabut pernyataan-pernyataan bermasalah tersebut,".
"Saya tegaskan bahwa “candaan” seperti itu bukan bagian dari program RIDO. Tetapi kami tegaskan bahwa kami akan terus berkomitmen, bahkan (dengan adanya kritik tersebut) akan makin meningkatkan komitmen perjuangan terhadap kaum dhuafa, pemberdayaan kelompok lemah dan rentan, termasuk anak yatim dan para fakir miskin,".
"Ke depan, saya akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,".
"Mari kita fokus melanjutkan kegiatan yang menghadirkan program bermanfaat serta memajukan dan memakmurkan warga Jakarta, sebagai kontribusi mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan Jakarta sebagai kota Global,".
"Saya sampaikan terima kasih atas kritik dan saran positif, serta mohon doa dan bimbingan dari para Ulama, Habaib, tokoh masyarakat, serta seluruh warga Jakarta dari berbagai kalangan; kaum Ibu, emak-emak, kalangan pemuda, dsb; demi menggapai ridha Allah, dengan memajukan kota Jakarta dan memakmurkan warganya. Amin,". (tam)