MEGAKALTIM.COM - Kedatangan yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membuat puluhan orang kocar-kacir membubarkan diri usai ketahuan berkumpul di salah satu hotel bintang 5.
Kejadian kocar-kacir itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (23/10/2024) lalu.
Pihak yang kocar-kacir adalah puluhan kepala desa se Jawa Tengah yang diduga mereka ikut dalam mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilgub Jawa Tengah 2024.
Dikatakan Ketua Bawaslu Semarang, Arief Rahman, pihaknya mengakui telah dua kali menemukan adanya kegiatan pertemuan para kader yang terjadi di Semarang.
Pertama, adalah pada 17 Oktober 2024, dimana di pertemuan itu, diikuti sekitar 200 kepala desa se Kabupaten Kendal.
Kedua, adalah pertemuan yang digerebek Bawaslu pada Rabu lalu itu.
"Informasi awal tersebut berkaitan dengan dugaan adanya mobilisasi kepala desa dari berbagai daerah di Jateng untuk mendukung salah satu pasangan calon pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024," katanya dikutip dari Antara, Jumat (25/10).
Dugaan ini, diperkuat dengan reaksi kocak-kacir membubarkan diri ketika Bawaslu hadir di agenda itu.
Ketika itu, pihak Bawaslu yang berjumlah 11 orang, langsung mendatangi ruangan tempat para kader berkumpul.
Di sanalah kemudian puluhan kades kemudian membubarkan diri dan kemudian meninggalkan lokasi pertemuan itu.
"Atas kedatangan kami, diperkirakan ada sekitar 90 kades yang semula memenuhi tempat duduk langsung membubarkan diri dan meninggalkan lokasi pertemuan," katanya.
Beberapa pihak kades yang dikonfirmasi Bawaslu Semarang di kegiatan itu mengaku acara itu adalah silaturahmi dan konsolidasi organisasi Paguyuban Kepala Desa (PKD) se Jawa Tengah.
Meski demikian, dari fakta lapangan yang ditemukan itu, Bawaslu Semarang disampaikan Arief akan lakukan pendalaman dan koordinasi ke Bawaslu Jateng soal adanya pertemuan ini. (tam)