MEGAKALTIM.COM - Pidato Presiden Jokowi di depan Ketum Nasdem Surya Paloh, menyebutkan soal datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai.
Hal itu Presiden Jokowi ungkap saat dirinya menghadiri Acara Kongres III Partai Nasdem: Sinergi Membangun Bangsa di Jakarta Convention Center (JCC).
Di kesempatan itu, Presiden Jokowi ungkap dirinya menghargai keputusan Surya Paloh dan Partai Nasdem yang tetapa mendukung pemerintahan meskipun berbeda pilihan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu.
“Saya sangat menghargai jiwa besar Bapak Surya Paloh, jiwa besar Partai Nasdem yang walaupun tidak ikut mencalonkan tetapi tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan, kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan," ujarnya.
Kemudian, Jokowi pun menyebut soal ungkapan datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai.
"Biasanya datang itu ramai-ramai terakhir begitu mau pergi di tinggal ramai-ramai, tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan bang Surya dan tidak juga dengan Nasdem,” ucap Presiden Jokowi di depan panggung.
Menurut Presiden Jokowi, Partai Nasdem bukan partai yang datang ramai-ramai lalu pergi ramai-ramai juga.
Diketahui Partai Nasdem adalah partai yang berada di dalam Koalisi Perubahan.
Namun Partai Nasdem siap mendukung Pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran yang merupakan Koalisi Indonesia maju.
Sebagai Informasi, Partai Nasdem adalah partai pertama yang mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dengan visi-misi Perubahan.
Saat itu, Koalisi Perubahan mengusung pasangan calon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Koalisi Perubahan terdiri dari 3 Partai Politik yaitu Nasdem, PKB dan PKS partai yang ada di parlemen dan 1 di luar parlemen yaitu Partai Ummat. (gwh)