Jumat, 2 Mei 2025

Mayor Teddy Bongkar Fakta di Balik Isu Erdogan 'Walk Out' saat Prabowo Pidato: Apa yang Sebenarnya Terjadi di KTT D-8?

Selasa, 24 Desember 2024 - 12:46

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Kunjungan Kenegaraan di Mesir (Foto: Instagram @presidenrepublikindonesia @prabowo)

MEGAKALTIM.COM - Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, atau yang dikenal sebagai Mayor Teddy, mengungkapkan kejadian sebenarnya di balik viralnya momen ketika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meninggalkan ruangan (walk out) saat Presiden Prabowo Subianto berpidato di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis, 19 Desember 2024.

Teddy membantah tuduhan bahwa Presiden Erdogan walk out saat Presiden Prabowo berpidato.

"Oh, ya enggak lah," ujar Teddy di Istana Kepresidenan RI, Jakarta pada Senin (23/12/2024).

Dalam penuturannya, Teddy menyampaikan bahwa seharusnya pembicara pertama di sesi kedua ialah Presiden Prabowo, persis seperti sebelumnya di sesi satu.

Namun, Presiden Erdogan meminta izin kepada Presiden Prabowo untuk mengubah urutan pidato di sesi kedua karena harus segera meninggalkan lokasi pleno.

"Itu terjadi pada sesi kedua KTT D-8 yang khusus membahas soal Gaza dan Lebanon. Seharusnya, Presiden Prabowo yang berbicara terlebih dahulu, seperti di sesi pertama," ujar Teddy.

"Tetapi, Presiden Erdogan meminta izin untuk menukar giliran pidato sebab harus meninggalkan pleno lebih awal," tambahnya.

Oleh karena itu, Presiden Erdogan memberikan pidato lebih dulu, yang kemudian diikuti oleh pidato Presiden Prabowo.

Sebelum Presiden Prabowo mulai berpidato, Presiden Erdogan meminta izin dan dengan sopan menyampaikan permohonan maaf karena harus meninggalkan ruang Pleno.

"Jadi, saat sesi kedua dimulai, Presiden Erdogan memberikan pidato terlebih dahulu, sambil meminta maaf karena harus segera meninggalkan lokasi pleno," ujar Teddy.

Presiden Erdogan meminta pertukaran giliran berbicara karena sesi pertama KTT tersebut berlangsung lebih lama dari jadwal yang ditentukan.

Padahal, masing-masing Presiden sudah memiliki agendanya masing-masing di luar KTT D-8.

"Sesi pertama sendiri molor dari jadwal, yang seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat (WS), namun baru berakhir pada pukul 14.30. Akhirnya, sesi kedua baru bisa dimulai sekitar pukul 15.00," ujarnya.

"Sebelum sesi kedua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan menikmati makan siang bersama, duduk berdampingan," ucap Mayor Teddy lebih lanjut.

Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Küçükcan, turut mengungkapkan bahwasanya Presiden Erdogan tidak melakukan walk-out di tengah-tengah pidato Presiden Prabowo.

Menurutnya, apa yang dilakukan Presiden Erdogan bukan walk-out, melainkan keluar ruangan untuk menghadiri pertemuan bilateral.

Presiden Erdogan meninggalkan ruangan untuk menghadiri pertemuan bilateral, bukan walk-out,” ujarnya pada Senin (23/12/2024), seperti dikutip dari Kompas.com.

Talip juga mengonfirmasi bahwa penjelasan yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri RI terkait insiden tersebut sudah tepat.

Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya menjelaskan bahwa keluar-masuknya kepala delegasi dalam forum internasional, seperti KTT D-8, adalah hal yang biasa.

Setiap kepala delegasi memiliki kebebasan untuk menentukan kapan mereka hadir atau meninggalkan ruangan, sementara pertemuan bilateral sering berlangsung bersamaan dengan sesi utama.

Kedutaan Besar Turki dan Kementerian Luar Negeri RI juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di media sosial tanpa adanya klarifikasi resmi.

“Hubungan Indonesia dan Turki tetap terjalin dengan sangat harmonis, dan pertemuan bilateral antara kedua pemimpin di KTT D-8 berlangsung dalam suasana yang sangat akrab," tegasnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI sekaligus Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu, Rolliansyah Soemirat, menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Presiden Erdogan adalah hal yang biasa.

Hal ini dikarenakan setiap ketua delegasi negara yang hadir dalam ruangan KTT D-8 memiliki berbagai agenda pertemuan paralel yang harus dihadiri.

“Merupakan hal yang biasa bagi para ketua delegasi untuk mengikuti berbagai pertemuan paralel selama acara internasional, termasuk melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruang terpisah,” papar Roy dalam keterangan tertulisnya pada Senin (23/12/2024).

"Maka dari itu, keluar-masuk ruangan dalam pertemuan internasional, seperti yang biasa terjadi di forum PBB, adalah hal yang wajar," tambahnya.

Delegasi Indonesia juga tidak dapat memberikan tanggapan terkait jadwal ketua delegasi negara lain yang tidak hadir atau meninggalkan ruangan selama pertemuan utama berlangsung.

Namun, Kemlu RI menegaskan bahwa hubungan antara Presiden Erdogan dan Presiden Prabowo tetap sangat akrab.

"Khususnya dengan Presiden Turki, kami ingin menegaskan bahwa kedua pemimpin menjalani pertemuan dalam suasana yang sangat akrab, termasuk ketika mereka duduk berdampingan selama acara makan siang setelah KTT selesai," terang Kemlu RI. (apr)

Populer
recommended