MEGAKALTIM.COM - Legislator Kaltim memberikan pandangan tentang isu kesehatan di Bumi Etam.
Anggota DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa penempatan tenaga medis di Kaltim harus tepat sasaran.
Darlis Pattalongi juga mengingatkan agar kesejahteraan tenaga medis tetap diperhatikan, terutama bagi mereka yang ditempatkan di daerah terluar Kaltim.
“Kaltim memang masih butuh pemerataan tenaga medis. Terutama di daerah pelosok,” ucapnya.
Untuk alasan ini, ia menyatakan bahwa DPRD Kaltim terus mendukung proses penerimaan tenaga medis.
Selain itu, ia mengusulkan agar dalam proses rekrutmen tenaga medis, daerah-daerah terluar Kaltim mendapatkan perhatian lebih dalam hal penempatan.
“Yang penting tetap memperhatikan kesejahteraan dan kinerja tenaga kesehatan yang ada saat ini,” terang Darlis.
Sementara itu, Andi Satya Adi Saputra, legislator DPRD Kaltim, mengungkapkan harapannya agar universitas di Kaltim mampu secara serentak menghasilkan lulusan kedokteran terbaik guna memenuhi kekurangan jumlah dokter.
Saat ini, dua universitas di Kaltim telah memiliki fakultas kedokteran, yaitu Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas Muhammadiyah Kaltim (UMKT).
Meskipun sudah ada dua universitas dengan fakultas kedokteran, dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter di Benua Etam.
Ia mengungkapkan bahwa Kaltim masih membutuhkan sekitar 2.000 dokter, berdasarkan standar WHO yang mengharuskan adanya 1 dokter untuk setiap 1.000 penduduk.
Dengan jumlah penduduk yang sudah mencapai 4.050.079 jiwa pada pertengahan 2024, Kaltim saat ini hanya memiliki sekitar 2.000 dokter.
“Sekarang kita punya dua universitas yang ada Fakultas kedokteran, tapi UMKT belum punya lulusan, sementara Unmul setiap tahun kurang lebih meluluskan 100 dokter. Dari kekurangan kita sekitar 2.000 dokter, maka Kaltim perlu waktu bertahun tahun untuk memenuhi kuota,” jelasnya.
“Kita berharap agar Unmul dan UMKT bisa secara simultan memproduksi lulusan terbaik dari fakultas kedokteran yang mereka miliki,” sambungnya. (adv)