MEGAKALTIM.COM - Pengukuran kemajuan olahraga di Kalimantan Timur dianggap memerlukan program serta data yang tepat agar kebijakan yang diambil dapat menyasar dengan efektif dan memberikan dampak yang diinginkan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur meluncurkan Program Indeks Pembangunan Olahraga (IPO), yang diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang perkembangan olahraga di wilayah ini.

Program IPO ini bertujuan tidak hanya untuk mengukur sejauh mana kemajuan olahraga yang telah dicapai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya bidang keolahragaan.

Menurut Suriani, Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kaltim, IPO dirancang untuk menjadi alat ukur yang efektif untuk menilai sejauh mana kemajuan dalam bidang olahraga yang sudah tercapai.

“Baik dari segi fasilitas, sumber daya manusia, maupun dampaknya terhadap kesehatan masyarakat,” katanya, menjelaskan tujuan pengukuran tersebut.

Dalam program IPO ini, terdapat sembilan dimensi utama yang digunakan sebagai dasar pengukuran kemajuan olahraga di Kaltim.

Beberapa dimensi yang diukur mencakup berbagai aspek penting, seperti pengembangan sumber daya manusia, ketersediaan ruang terbuka untuk olahraga, serta tingkat literasi fisik masyarakat.

“Ada pula soal partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga,” tambahnya, yang menunjukkan bahwa partisipasi aktif masyarakat menjadi salah satu indikator penting.

Sebagai langkah awal, lima daerah di Kaltim telah dipilih sebagai sampel data untuk program ini, yaitu Samarinda, Kutai Barat, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.

Dengan rencana untuk memperluas cakupan data, pada tahun 2025 mendatang, program IPO akan mencakup data dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

“Kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai perkembangan olahraga di Kaltim,” pungkasnya, menekankan pentingnya data yang komprehensif dalam perencanaan kebijakan olahraga di masa depan. (adv)