Ia mengusulkan agar pemerintah Kaltim mulai mengambil langkah berani dengan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.
Pertanian lokal, menurutnya, harus terus ditingkatkan agar kebutuhan pangan, terutama beras, dapat dipenuhi 100 persen dari Kaltim itu sendiri.
“Kalau kita mau sedikit saja mengencangi ikat pinggang, hari ini kita nggak usah mendatangkan pangan pokok dari luar, risikonya harga pangan naik dan masyarakat akan tertarik untuk bertani. Harganya bisa turun pelan-pelan, jadi harus berani ambil keputusan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan adanya sejumlah langkah yang bisa diambil untuk menangani permasalahan defisit beras yang terus meningkat di Kaltim.
“Misalnya, intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. lalu bisa pula menurunkan jumlah konsumsi beras. Terakhir adalah kombinasi dari ketiga skenario tersebut,” terangnya. (adv)