MEGAKALTIM.COM - Andi Satya Adi Saputra, seorang legislator di Karang Paci, sebutan anggota DPRD Kalimantan Timur, memberikan respons terkait hasil evaluasi terhadap RSUD Abdul Wahab Syahranie di Samarinda, rumah sakit milik pemerintah.
Evaluasi tersebut dilakukan oleh Pemprov Kaltim sekitar sebulan yang lalu, yang mengungkapkan sejumlah permasalahan dalam hal tata kelola, standar operasional pelayanan (SOP), serta aspek lainnya yang perlu diperbaiki.
Andi Satya menyarankan agar rumah sakit milik pemerintah ini segera memperbaiki SOP-nya, agar masyarakat bisa memperoleh kepastian dalam pelayanan kesehatan.
“Masyarakat tentunya butuh kepastian dalam layanan. Selayaknya perlu tidak RSUD menetapkan SOP seperti berapa lama durasi antrian tunggu layanan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar ke depan, dewan berperan sebagai pengawas eksternal guna mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
“Kemudian perlu tidak ke depan seperti dewan jadi semacam pengawas eksternal, sebagai upaya untuk mendorong meningkatkan layanan kesehatan,” lanjutnya.
Menurutnya, pengawas eksternal harus lebih tegas dan responsif dalam menjalankan fungsi kontrol, khususnya terkait pelaksanaan pelayanan, karena salah satu tugas dewan pengawas adalah menjaga mutu layanan sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan.
Dalam wawancara lebih lanjut, Andi Satya mengungkapkan cara sederhana untuk menilai kinerja sebuah rumah sakit.
“Salah satu cara cepatnya adalah melihat begaimana review google pagenya. RS AWS mendapat angka review google 3.3 dari 5 di mana ini menjadi yang terendah dibanding RS milik pemerintah lain se-Samarinda,” jelasnya.
“Tentu ini bukan metode ilmiah untuk menilai kinerja sebuah RS tapi bisa jadi ‘cara cepat’ mengetahui kepuasan atau ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hasil evaluasi Pemprov Kaltim juga menunjukkan masalah yang sama dalam hal tata kelola dan pelayanan, yang seharusnya menjadi perhatian serius.
Andi Satya menyayangkan temuan ini karena RSUD Abdul Wahab Syahranie merupakan rumah sakit rujukan baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Jadi terkait SOP sebetulnya pasti sudah dimiliki setiap RS apalagi untuk pusat rujukan seperti RS AWS. Hanya saja memang perlu pembenahan menyeluruh terkait implementasi pelaksanaannya,” katanya.
Ia juga mencatat bahwa masalah dalam pelayanan kegawatdaruratan, seperti tidak adanya dokter spesialis yang standby, harus segera diatasi dengan solusi yang tepat dan cepat.
“Lalu untuk masa tunggu dan durasi pelayanan harus ditemukan formulasi yg pas untuk mengurangi lama masa tunggu pasien sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa optimal,” ungkapnya.
“Saya sangat yakin, RS AWS adalah RS terbaik di Kaltim. Tapi harus berbenah supaya bisa back on track,” tutupnya. (adv)