MEGAKALTIM.COM - Pengamat politik Adi Prayitno memberikan pandangannya soal hubungan politik antara Prabowo dan Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa memang keduanya, jika dilihat dari perjalanan politik PIlpres 2024, Prabowo dan Jokowi tak bisa dilepaskan memiliki satu kepentingan yang sama.
"Pertama, Jokowi dan Prabowo itu memang identik. Untuk satu kepentingan politik yang sama. Jokowi mendukung Prabowo jadi presiden, dan karena Prabowo jugalah Gibran jadi wakil presiden," kata Adi Prayitno saat dirinya hadir dalam diskusi di Indonesian Lawyers Club berjudul "Setelah 100 Hari: Prabowo Masih Dalam Bayang-Bayang Jokowi??".
"Jokowi punya kepentingan, Prabowo juga punya kepentingan dan keuntungan," katanya lagi.
Namun, ia menilai ada perbedaan pula antara keduanya (Prabowo dan Jokowi) yang bisa dilihat publik dalam 100 hari kepemimpinan kabinet baru di bawah Presiden Prabowo Subianto ini.
"Saya kira sudah mulai ada differensiasi secara politik. Contoh nyata, Prabowo sudah memberikan instruksi untuk memberikan evaluasi terkait dengan Program Strategis Nasional. Itu kan koreksi pada pemerintahan- pemerintahan sebelumnya,"
"Jalan tol yang baru dibuat, stop, karena anggaran kita itu enggak jelas. Evaluasi dulu karena ada program strategis yang sifatnya lebih konkret untuk kepentingan rakyat," jelasnya.
Ia kemudian memberikan pandangan soal awal-awal ketika Jokowi menjabat sebagai presiden dan apa yang dilakukan Prabowo Subianto saat ini.
"Dulu Jokowi waktu jadi presiden, yang dilakukan pertama kali adalah bagaimana membangun infrastruktur yang diyakini sebagai upaya untuk melakukan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan. Itu mazhab Jokowi, Prabowo beda," kata Adi Prayitno.
Dia lanjut menjelaskan kemudian soal yang dilakukan Prabowo Subianto untuk memberikan pandangan akan perbedaan keduanya.
"Prabowo beda, bukan mazhab infrastruktur. Prabowo itu mazhab-nya adalah makan bergizi gratis, bukan fisik. Tapi sesuatu yang dianggap penting bagaimana menciptakan gizi anak-anak kita. Di situ saja sudah berbeda (antara Jokowi dan Prabowo)," jelasnya.
Dari sana, Adi Prayitno menilai secara alamiah, tanpa dibenturkan sekalipun, publik sudah bisa menilai ada perbedaan antara Jokowi dan Prabowo dalam hal misalnya di awal kebijakan dan langkah-langkah yang diambil dalam menjalankan pemerintahan.
"Jokowi dan Prabowo itu perlahan berbeda," katanya.
Bahkan, publik bisa menilai dari style politik keduanya yang juga tak sama.
"Beda kok. Prabowo ke mana-mana kalau ke luar negeri pasti borong buku. Ke India borong buku, ke Washington borong buku. Ke mana-mana borong buku,"
"Jokowi enggak Pak. Jangankan borong buku dari luar negeri. Ke luar negerinya juga jarang, diwakilkan oleh menteri-menterinya," pungkas Adi Prayitno. (tam)