MEGAKALTIM.COM - Hersubeno Arief, wartawan senior,beri komentar soal Anies Baswedan batal diusung oleh DPP PDI Perjuangan.
Menurutnya ada dualisme yang terjadi di internal DPP PDI Perjuangan.
Hal itu Hersubeno Arief sampaikan di Youtube miliknya Hersubeno Point berjudul “Blunder! Batal Usung & Permalukan Anies, PDIP Sedang Bunuh Diri Politik”.
Tim redaksi menonton video tersebut pada Selasa (27/8/2024).
Sebelumnya Hersubeno menjelaskan tentang jajaran DPP PDI perjuangan sudah melakukan komunikasi intens ke Anies Baswedan.
“Tampaknya ini memang di internal DPP PDIP sendiri itu ada faksi-faksi yang berbeda-beda, faksi yang mendukung Anies itu Puan tampaknya juga ada di faksi itu karena sudah menyatakan bahwa peluang Anies itu sangat besar pada waktu itu ya lebih dari 50%, Hasto jelas dalam posisi seperti itu karena kepada beberapa teman dia juga memastikan sampai kemarin sore juga dia memastikan bahwa akan mengusung Anies dan Rano Karno, begitu juga Ahmad Basarah," ucapmya.
"Jadi sebenarnya faksi yang mendukung Anies ini juga cukup banyak tapi juga ada faksi-faksi yang tetap menginginkan kader internal yang diusung dan salah satunya yang nama didorong-dorong untuk maju itu adalah nama Basuki Cahya Purnama (Ahok), karena Ahok ini kan sudah resmi jadi kader PDIP ya,” ujar Hersubeno lagi.
Dia menjelaskan kalau di DPP PDI Perjuangan ada dualisme antara faksi yang mendukung Anies Baswedan berpasangan dengan kader PDI Perjuangan Rano Karno dan faksi lainnya menginginkan PDI Perjuangan harus usung Basuki Cahya Purnama atau yang sering disapa Ahok karna jelas kader Partai PDI Perjuangan.
Setelah itu Hersubeno juga menjelaskan tentang pendukung Ahok atau sering disebut Ahokers yang datang ke kantor DPP PDI Perjuangan untuk menyampaikan aspirasinya.
“Para pendukung Ahok yang sering dulu disebut Ahokers itu bertemu dengan Wakil Sekjen DPP PDIP Adian Napitupulu dan mereka menyampaikan aspirasinya agar DPP PDIP mengusung kader sendiri dalam hal ini adalah Ahok dan pada waktu itu secara diplomatis Adian Napitupulu menyatakan bahwa itu semua diserahkan kepada ibu artinya diserahkan kepada Megawati,"
"Jadi sini saja kita tahu bahwa di dalam internal PDIP itu sendiri masih ada keinginan untuk mengusung kadernya begitu ya dan saya kira wajar dan itu sejalan, saya kira dengan sikapnya Ibu Megawati ya dalam dua kali sambutannya baik sambutannya pada tanggal 22 Agustus yang lalu dan yang tadi terkesan memang Ibu Megawati juga lebih menginginkan agar yang muncul itu kadernya sendiri,” lanjutnya.
Hersubeno juga menjelaskan kalau para pendukung Ahok atau Ahokers sepemikiran dengan Ibu Megawati Soekarnoputri yang menginginkan kader Partai PDI Perjuangan yang maju sebagai Bakal Calon Gubernurnya.
Sebagai informasi, PDI Perjuangan hingga saat ini belum mengusung Bacakada di beberapa daerah lainnya, contohnya DKI Jakarta, Jawa Barat dan jawa Timur. (gwh)