MEGAKALTIM.COM - Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dipecat dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Pemecatan tiga orang itu sudah melalui proses di internal partai, bahkan nomor suratnya pun sudah ada.
Untuk pemecatan Jokowi, tertera pada surat bernomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Lalu, untuk pemecatan Gibran Rakabuming Raka tertera pada surat bermomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024.
Terakhir, adalah pemecatan Bobby Nasution melalui surat nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024.
Poin dari surat-surat pemecatan Jokowi, Gibran Rakabuming Raka serta Bobby Nasution juga terlampir.
Pertama, adalah sanksi organisasi berupa pemecatan.
Kedua, melarang saudara tersebut (pihak dipecat), untuk tidak melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Ketiga, terhitung setelah dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka DPP PDI Perjuangan tidak ada hubungan dan tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan oleh saudara (pihak yang dipecat: Jokowi, Gibran dan Bobby).
Surat pemecatan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution itu ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2024.
Pihak PDI Perjuangan melalui Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun, menyampaikan bahwa selain tiga nama itu, ada 27 orang yang dilakukan pemecatan oleh PDI Perjuangan.
Namun, dirinya tak merinci siapa-siapa saja pihak yang dipecat PDI Perjuangan selain Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
“Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai di depan seluruh jajaran ketua DPD partai seluruh Indonesia,” kata Komarudin Watubun.
Sebelumnya, Presiden ketujuh RI yang menjabat dua periode, Joko Widodo menjawab awak media saat dirinya ditanyakan soal statement Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyampaikan bahwa ayah Gibran Rakabuming Raka itu sudah bukan lagi anggota kader banteng.
Hal itu direspon Jokowi saat dirinya ditanya awak media di Solo, Kamis (5/12/2024).
Ditanya soal itu, Jokowi menjawab singkat dengan menyebut soal partai perorangan.
“Ya berarti partainya perorangan,” katanya.
Usai menjawab, Jokowi tak menjelaskan lebih lanjut arti partai perorangan itu.
Tapi, ia terus mengulang kata-kata tersebut, ketika ditanya awak media lebih lanjut. Bahkan, penyebutan soal partai perorangan itu terjadi hingga 4 kali.
“Partainya jadi perorangan,” lanjutnya.
“Bergabung? Partai perorangan. Tawaran partai lain? Partai perorangan,” kata Jokowi yang saat itu duduk santai dengan mengenakan kemeja berwarna putih. (tam)