“Awalnya itu sebenarnya ini hanyalah permulaan mungkin, akhir dari permulaan, semuanya ini kan terakumulasi dari gerakan 2019 bagaimana kemudian DPR dan pemerintah itu mendorong RUU KPK, RKUHP kemudian Omnibuslaw dan sebagainya,” jawab Iqbal Ramadhan.
“Nah kemarahan-kemarahan itu kemudian bergulir dan pecah di tanggal 22 Agustus 2024 ketika dikeluarkan putusan MK nomor 60 dan 70 kemudian ada upaya DPR terutama baleg untuk apa ya menganulir putusan-putusan tersebut, nah ini kan sebenarnya putusan nomor 60 dan 70 ini kita tidak bisa lepaskan dari bagaimana putusan nomor 90 terkait usia cawapres kemarin, banyak yang mempunyai pandangan bahwa putusan 90, 60 dan 70 ini kemudian satu rangkaian untuk memperkuat atau memperluas dinasti kekuasaan,” lanjutnya.
Iqbal Ramadhan menjelaskan demo itu terjadi karena adanya upaya DPR menganulir Putusan MK Nomor 60 dan 70.
“Jadi ingin membuat dinasti keluarga, kalau kita diskusi di bawah nah putusan 60, 70 itu kemudian apa ya justru kan putusan 60 memberikan kita macam warna dan macam-macam pilihan gitu untuk memilih kepala daerah kita maupun wakil kepala daerah kita nantinya, tapi dengan adanya upaya untuk menganulir putusan 60 ini kemudian kan ini sebenarnya menjadi hambatan bagi demokrasi dan hambatan bagi pemuda untuk memilih pemimpinnya gitu, karena kita sebenarnya tidak memilih tapi kita hanya di pilihkan dua pilihan gitu,” lanjut Iqbal Ramadhan lagi.
Menurutnya Putusan MK Nomor 60 membuat kita banyak pilihan dalam menentukan kepala daerah kita masing-masing, dia juga menjelaskan kalau Putusan MK Nomor 60 dianulir itu menghambat demokrasi dan menghambat bagi pemuda untuk memilih pemimpinnya.
“Kemudian putusan nomor 70 ini kan kemudian nuansa intrik politik dinasti kekeluargaannya sangat kencang, karena ada wacana-wacana ingin menaikkan anak dari presiden untuk menjadi kepala daerah, jadi pemuda saat itu gagal untuk membatalkan putusan nomor 90 kemudian inilah nomor 60 dan 70 pemuda kembali belajar untuk kemudian menggagalkan bagaimana kekuasaaa ingin membangun dinasti keluarganya,” lanjut Iqbal Ramadhan. (gwh)